Langsung ke konten utama

Drama Korea "Extracurricular" (2020) Review


Sebelum menonton Extracurricular saya penasaran apa yang membuat sutradara menamai judulnya dengan “Extracurricular”. Saat salah satu tokoh utamanya Bae Gyuri ditanya ibunya kenapa ia belum pulang dari sekolah padahal sudah larut malam ia berkata “sedang ekstrakulikuler” setelah sebenarnya melakukan hal “gila” bersama temannya, barulah saya paham kenapa dinamakan “Extracurricular”. Mereka memang sejatinya melakukan kegiatan di luar sekolah atau ekskul namun yang mereka lakukan bukan kegiatan biasa yang anak sekolah lakukan. 

“Extracurricular” bercerita tentang 4 tokoh utamanya yang punya masalahnya masing-masing. Oh Ji Soo (Kim Dong Hee) si tipikal “model student” yang selalu ranking 1 di sekolahnya dan tidak pernah berbuat macam-macam tetapi miskin. Impiannya sederhana yaitu setelah lulus, kuliah, menikah dan menjalani kehidupan yang normal. Bae Gyu Ri (Park Joo Hyun) si anak pintar yang pandai bergaul tetapi tertekan dengan orangtuanya. Seo Min Hee (Jung Da Bin) si anak cantik yang punya pacar anak populer tetapi punya pekerjaan haram. Dan Kwak Ki Tae (Nam Yoon Soo) si anak populer yang punya banyak teman, pacar Min Hee, tetapi tukang “bully” di sekolahnya.

Berbeda dengan karakternya di sekolah, Ji Soo atau sering dipanggil Oji ternyata punya pekerjaan haram yaitu sebagai mucikari dengan berdalih sebagai “penyedia keamanan” untuk mitra pekerja seks komersialnya. Bisnis ini ia lakukan bersama paman tua yang ia sebut “Pak Lee” sebagai pengawas mitra pekerjanya bekerja kalau-kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Salah satu mitranya merupakan temannya, yaitu Min Hee yang bekerja demi membelikan keperluan pacarnya, Ki Tae. Awalnya bisnis ini berjalan lancar2-lancar saja, sampai pada suatu hari ponsel yang biasa Ji Soo pakai untuk bisnis ini hilang yang ternyata dicuri oleh temannya, Bae Gyu Ri. Selanjutnya Gyu Ri pun bergabung dengan Ji Soo untuk melakukan bisnis tersebut tetapi masalah semakin rumit ketika mereka mencoba memperbesar bisnisnya.


Jujur menonton ini membuat saya selalu penasaran dengan episode-episode berikutnya karena teka-teki yang dibangun cukup solid membuat saya bertanya-tanya apa kejutan atau masalah lain yang dihadapi para tokohnya. Untuk akting, saya terkesan dengan Kim Dong Hee yang terkenal setelah drama Sky Castle. Di Sky Castle dia berperan sebagai anak baik-baik dan saya kaget melihat aktingnya sungguh berbeda dari aktingnya di Sky Castle. Dong Hee mampu menggambarkan sosok “bermuka dua” yang tidak disangka-sangka mempunyai sifat tersebut. Yang paling mencuri perhatian saya adalah Park Joo Hyun. Ia mampu menjadi “scene stealer” di setiap episodenya, walaupun karakternya sedikit “annoying” terkadang tapi saya akui ia mampu memerankan sosok “badass” yang susah untuk dibenci.

Aktor-aktor remaja ini rata2 masih rookie (kecuali Jung Da Bin yang sudah lama wara-wiri di dunia perdrama koreaan), tetapi saya takjub dengan akting mereka yang jauh dari kata kaku. Para pemeran pendukung pun tampil sesuai dengan porsi masing-masing dengan akting yang memukau. Plotnya sendiri penuh kejutan. Kita tidak diberi ruang untuk bernapas ketika permasalahan di tiap episode mencapai puncaknya. Namun saya merasa awal-awal episode terkesan sedikit “draggy” mungkin karena pengembangan karakter para tokohnya. Drama ini juga mengandung pesan-pesan yang tidak hanya untuk remaja saja terkait perundungan dan peran sekolah menangani masalah siswanya tetapi juga para orangtua tentang efek didikan yang diberikan terhadap anak.

Ending yang diberikan juga masih “open ending” yang masih sangat bisa untuk dikembangkan lagi. Belum ada konfirmasi resmi mengenai Season 2, tetapi dengan kesuksesan yang “Extracurricular” miliki, saya dan penonton kebanyakan yakin Season 2 akan segera rilis entah itu kapan. Menghadirkan tema remaja yang bukan tentang masalah percintaan seperti biasanya, “Extracurricular” menjadi salah satu drama crime favorit saya tahun ini.

My Rating 4,5/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daytime Shooting Star (2017) Review

Source : Google Film romance paling-paling ceritanya gak jauh dari cinta segitiga, cowoknya ngasih bunga ke ceweknya, jalan-jalan romantis atau yang paling disuka ya dialog yang romantis! Jujur sih I'm not a fan of romance movie tapi kadang-kadang nonton juga sih. Apalagi film romance Indo yang kebanyakan dialognya superr cheesy jadi malu sendiri gue ngedengernya hahaha. Anyway, kali ini gue menemukan film Jepang judulnya Daytime Shooting Star yang pas gue nonton ternyata gak se-cheesy yang gue kira dan gue suka. Yes Daytime Shooting Star a.k.a Hirunaka no Ryuusei sebuah film romance yang romancenya masih bisa gue terima dan gak bikin geli hahaha. Film ini menceritakan seorang gadis desa (atau gadis ndeso lah dibilangnya disini haha), Suzume Yosano (Mei Nagano) yang baru aja pindah sekolah ke SMA di Tokyo karena bapaknya ditugasin kerjanya untuk pindah ke luar negeri (tapi gue lupa kemana negaranya hehe). Nah di Tokyo ini dia tinggal sama pamannya yang punya kafe dan ada tem

Bad Genius (2017) Review

Siapa sangka dari kertas ujian yang biasa kita udah pernah lewatin semasa sekolah, bisa dikemas jadi tontonan yang menegangkan? Apalagi ditambah dengan menyontek saat ujian yang related sekali dengan anak-anak sekolah. Karena hampir semua siswa sekolah pasti pernah nyontek (ngaku hahaha). Film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang berita kecurangan dalam ujian SAT ini mendapat apresiasi positif dari dunia internasional, terbukti dengan menjadi film Asia Tenggara pertama yang diputar di New York Asian Film Festival. Dan salah satu film yang bikin gue kepincut hanya dengan melihat trailernya. Bad Genius, sebuah film tentang menyontek dari sudut pandang yang membagikan contekan. Bercerita tentang Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying), seorang siswi SMA berekonomi pas-pasan yang sangat pintar dengan sederet prestasi yang ia raih bisa mendapat beasiswa dari sekolahnya. Lynn mempunyai teman bernama Grace (Eisaya Hosuwan), seorang siswi cantik yang tidak terlalu pintar, ia kemu

Beasts Clawing at Straws (2020) Review

  Satu hal yang gue suka dari film Korsel itu adalah trailer filmnya! Mereka bisa banget trailer yang mengundang buat ditonton. Kadang-kadang apa yang kita ekspektasikan pas nonton trailer itu jauh beda banget sama aslinya bisa jadi bagus banget bisa jadi juga flop. Ini yang gue alamin setelah nonton trailer “Beasts Clawing at Straws”, trailernya cukup menjanjikan dan misteriusnya juga dapet. Apalagi ada jajaran pemain yang sudah tidak asing buat gue seperti Jung Woo Sung dan Jeon Do Yeon makin membuat gue penasaran sama film ini. Bercerita tentang banyak tokoh yang kesulitan finansial dan saling memperebutkan sebuah tas besar berisi uang. Ceritanya saling berkesinambungan tapi tokoh-tokohnya ini tidak saling mengenal. Cerita dimulai dari Jong Man (Bae Sung Woo) seorang petugas kebersihan di sauna yang hidup miskin dengan mempunyai ibu yang sakit. Suatu hari ia mendapati sebuah tas besar berisi banyak uang di salah satu loker. Dengan kondisi keluarganya yang miskin, ia tergoda untuk