Langsung ke konten utama

Daytime Shooting Star (2017) Review

Source : Google

Film romance paling-paling ceritanya gak jauh dari cinta segitiga, cowoknya ngasih bunga ke ceweknya, jalan-jalan romantis atau yang paling disuka ya dialog yang romantis! Jujur sih I'm not a fan of romance movie tapi kadang-kadang nonton juga sih. Apalagi film romance Indo yang kebanyakan dialognya superr cheesy jadi malu sendiri gue ngedengernya hahaha. Anyway, kali ini gue menemukan film Jepang judulnya Daytime Shooting Star yang pas gue nonton ternyata gak se-cheesy yang gue kira dan gue suka. Yes Daytime Shooting Star a.k.a Hirunaka no Ryuusei sebuah film romance yang romancenya masih bisa gue terima dan gak bikin geli hahaha.

Film ini menceritakan seorang gadis desa (atau gadis ndeso lah dibilangnya disini haha), Suzume Yosano (Mei Nagano) yang baru aja pindah sekolah ke SMA di Tokyo karena bapaknya ditugasin kerjanya untuk pindah ke luar negeri (tapi gue lupa kemana negaranya hehe). Nah di Tokyo ini dia tinggal sama pamannya yang punya kafe dan ada temen pamannya yang juga juniornya dulu, Satsuki Shishio (Shohei Miura) yang ternyata temen pamannya ini wali kelas Suzume di sekolah yang baru. Suzume ini karena gadis ndeso kaget sama lingkungan yang baru which is Tokyo kan kota banget jadi dia agak susah buat berteman sama anak sekolah barunya. Gurunya, si Shishio sensei ini nyaranin Suzume bilang aja ke temen sekelasnya kalo dia mau temenan soalnya kata Suzume kalo di kampungnya dulu tetangga yang dari lahir aja udah dianggep temenan hahaha. Terus Suzume coba ngajak kenalan temen sekelasnya yang cool dan cuek abis (dan ganteng aww), Daiki Mamura (Alan Shirahama). Awalnya ya ditolak tapi karena usaha Suzume yang keras (hahaha) pas Mamura mau pergi dicegatlah tangannya sama Suzume dan mukanya Mamura jadi merah merona (hahaha imut banget pas di scene ini), akhirnya Suzume sadar Mamura ini anaknya malu sama cewek hahaha. Lalu dari perkenaan itu Mamura sama Suzume lama kelamaan dekat juga sampai akhirnya Mamura punya perasaan ke Suzume alias dia suka sama Suzume. Tapi di lain hal Suzume ini udah terlanjur suka sama senseinya, Shishio dari pandangan pertama dan senseinya perhatian banget sama Suzume. Cinta segitiga pun dimulai saudara-saudara! Apakah Suzume akan memilih Mamura cowok yang cool atau senseinya Shishio yang perhatian nan baik hati? Kelanjutannya nonton aja ya hehehe.

Bikin deg-degan cuy
Source : Google

Pas nonton ini jujur sepanjang film itu gue senyum-senyum sendiri entah karena romancenya. pemerannya cakep-cakep (hahaha) atau jalan ceritanya bagus pokoknya gue menikmati sepanjang film. Tapi serius gue baru menyadari aktor-aktor Jepang itu ganteng-ganteng cuyy! Pas awal nonton film ini juga gak sengaja nemu dan kayaknya gue pernah liat poster film ini dan gue baru inget ternyata di situs CGV waktu itu lagi ada festival film Jepang di Indonesia gitu.

Anyway, buat filmnya sendiri sih seperti yang gue bilang gue sangat menikmati jalan ceritanya dan juga akting pemainnya. Belakangan juga gue baru tahu Daytime Shooting Star itu aslinya dari manga atau komik Jepang dan banyak yang bilang ada beberapa yang beda dari manganya but it's okay. Dialog-dialognya juga gak cheesy yang gak bikin gue geli dan apa ya setiap scene itu cute banget buat gue, anak remaja banget lah istilahnya. Jalan ceritanya menurut gue juga pas terutama endingnya yang lumayan gak ketebak hahaha katanya sih sama seperti di manganya. Satu hal yang gue sayangkan adalah karakternya menurut gue terlalu fokus sama Mamura dan kurang didalemin lagi buat karakter Shisio senseinya atau mungkin karena di manganya Suzume endingnya sama Mamura ya hmm (upss spoiler hahaha). Tapi gue memaklumi sih karena film ini adapatasi dari manga yang bervolume-volume banyaknya katanya jadi mungkin agak susah kalo dibuat sesingkat dan sepadat mungkin ke durasi 2 jam film. Dari aktingnya menurut gue juga udah bagus. Karakter Suzume yang polos cocok sama Mei Nagano yang meranin, terus Mamura yang diperanin Alan juga dapet karakter tsunderenya cool-cool gitu tapi romantis hahaha, terus karakter Shisio sensei yang diperanin Shohei Miura peran perhatiannya ke Suzume dapet banget terlihat dia gak cuman liat Suzume sebagai muridnya tapi keliatan ada perasaan lebih terhadap Suzume. Oh ya sepanjang film ini gue juga menikmati sinematografinya yang ngebawa suasana romantisnya dapet banget dan bisa nyorot sudut-sudut mana aja yang bagus dari Jepang.

Ganteng menn
Source : Google

Akhir kata nambah lagi film yang gue tonton dari Jepang romance pula dan ternyata gak failed hahaha. Film ini recommended buat kalian yang pengen tontonan yang ringan tapi kualitasnya bagus juga apalagi kalo udah baca manganya mungkin akan suka juga. Maafkan jika riviuwnya rada sotoy ya maklum saya bukan expert di dunia permoviean hahaha. So, happy watching!

My Rating 3,5/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bad Genius (2017) Review

Siapa sangka dari kertas ujian yang biasa kita udah pernah lewatin semasa sekolah, bisa dikemas jadi tontonan yang menegangkan? Apalagi ditambah dengan menyontek saat ujian yang related sekali dengan anak-anak sekolah. Karena hampir semua siswa sekolah pasti pernah nyontek (ngaku hahaha). Film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang berita kecurangan dalam ujian SAT ini mendapat apresiasi positif dari dunia internasional, terbukti dengan menjadi film Asia Tenggara pertama yang diputar di New York Asian Film Festival. Dan salah satu film yang bikin gue kepincut hanya dengan melihat trailernya. Bad Genius, sebuah film tentang menyontek dari sudut pandang yang membagikan contekan. Bercerita tentang Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying), seorang siswi SMA berekonomi pas-pasan yang sangat pintar dengan sederet prestasi yang ia raih bisa mendapat beasiswa dari sekolahnya. Lynn mempunyai teman bernama Grace (Eisaya Hosuwan), seorang siswi cantik yang tidak terlalu pintar, ia kemu

Beasts Clawing at Straws (2020) Review

  Satu hal yang gue suka dari film Korsel itu adalah trailer filmnya! Mereka bisa banget trailer yang mengundang buat ditonton. Kadang-kadang apa yang kita ekspektasikan pas nonton trailer itu jauh beda banget sama aslinya bisa jadi bagus banget bisa jadi juga flop. Ini yang gue alamin setelah nonton trailer “Beasts Clawing at Straws”, trailernya cukup menjanjikan dan misteriusnya juga dapet. Apalagi ada jajaran pemain yang sudah tidak asing buat gue seperti Jung Woo Sung dan Jeon Do Yeon makin membuat gue penasaran sama film ini. Bercerita tentang banyak tokoh yang kesulitan finansial dan saling memperebutkan sebuah tas besar berisi uang. Ceritanya saling berkesinambungan tapi tokoh-tokohnya ini tidak saling mengenal. Cerita dimulai dari Jong Man (Bae Sung Woo) seorang petugas kebersihan di sauna yang hidup miskin dengan mempunyai ibu yang sakit. Suatu hari ia mendapati sebuah tas besar berisi banyak uang di salah satu loker. Dengan kondisi keluarganya yang miskin, ia tergoda untuk